Hai sob, ketemu lagi malam ini :D sedikit share aja yah :D
Pada bab-bab sebelumnya, kita telah berkenalan sekilas dengan dunia web. Sekarang kita akan langsung masuk dan mencoba membuat dokumen HTML sederhana, agar konsep-konsep yang telah dijelaskan sebelumnya menjadi lebih jelas. Untuk menyegarkan pikiran, sebelum masuk ke dalam kode, kita akan melihat kembali perbedaan antara HTML dan CSS:- HTML merupakan bahasa penanda yang digunakan untuk memberikan konten (teks) struktur dan makna semantik.
- CSS adalah bahasa yang digunakan untuk memberikan konten gaya penampilan yang bagus.
Oke, setelah pikiran anda segar kembali dengan konsep HTML dan CSS, mari kita lihat berbagai hal yang membuat dokumen HTML menjadi, emph{well}, dokumen HTML.
Elemen, Tag, dan Atribut
Sebelum masuk lebih jauh, kita akan melihat tiga istilah utama yang harus diketahui ketika menulis HTML. Ketiga istilah tersebut ialah elemen, tag, dan atribut.Elemen
Elemen HTML merupakan komponen yang menetapkan peran sebuah objek dalam dokumen, termasuk struktur dan konten dari objek tersebut. Contoh dari sebuah elemen HTML ialahp
ataupun b
yang telah dicontohkan pada bagian-bagian sebelumnya. Elemen-elemen populer lain dalam HTML misalnya a, h1, div, span, em, ataupun strong
.Kode di bawah menunjukkan contoh dari elemen
a
yang digunakan untuk membuat hyperlink ke halaman lain:<a>
Tag
Sebuah elemen biasanya direpresentasikan oleh tag. Tag pembuka menandakan elemen tersebut dimulai, dan tag penutup menandakan akhir dari sebuah elemen. Tag pembuka direpresentasikan dengan nama elemen yang diapit simbol “<>”, contohnya<a>
. Tag penutup dituliskan dengan menambahkan garis miring (“/”) setelah simbol “<”. Misalnya, tag penutup untuk elemen a
adalah </a>
.Berikut adalah contoh pengunaan tag
a
untuk membuat sebuah link:<a>Ini adalah sebuah link</a>
Atribut
Atribut merupakan informasi tambahan yang dapat kita berikan untuk sebuah elemen. Setiap elemen memiliki atribut yang berbeda-beda, meskipun terdapat beberapa atribut standar yang dapat digunakan oleh semua elemen.Atribut khusus elemen dibuat ketika nilai atribut tersebut memang hanya pantas digunakan untuk elemen tersebut. Misalnya, untuk elemen
img
yang digunakan untuk menampilkan gambar, terdapat atribut untuk
menentukan di mana sumber gambar yang akan ditampilkan di simpan.
Atribut ini tentunya tidak akan berguna untuk elemen p
, yang hanya menampilkan teks.Atribut standar yang dimiliki oleh semua elemen sendiri merupakan atribut yang umumnya dapat diimplementasikan oleh semua elemen, misalnya atribut “id” untuk identifikasi elemen, atau “class” untuk klasifikasi elemen.
Kode di bawah menunjukkan contoh elemen
a
yang digunakan dengan atribut wajib elemen tersebut (href
):<a href=``http://www.bertzzie.com''>Ini adalah sebuah link</a>
href
yang dimiliki oleh elemen a
. Atribut ini berguna untuk memberikan referensi hyperlink
dari sebuah elemen (karenanya namanya “href” - hyperlink reference).
Atribut-atribut yang dimiliki oleh tiap-tiap elemen akan dibahas lebih
lanjut ketika pembahasan dari sebuah elemen dilakukan.Struktur Dokumen HTML
Sebuah dokumen HTML memiliki struktur tertentu yang harus dipatuhi. Struktur minimal yang harus dimiliki sebuah dokumen HTML dapat dilihat pada kode di bawah:<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>...</title>
</head>
<body>
...
</body>
</html>
- Elemen DOCTYPE
- Digunakan untuk memberikan informasi kepada browser mengenai versi HTML yang digunakan oleh dokumen. Pada listing~ref{code:struktur-html}, versi HTML yang digunakan adalah HTML5.
- Elemen HTML
- Elemen ini mengandung keseluruhan dokumen HTML, yang berarti tag pembuka elemen HTML merupakan tanda awal dokumen HTML, dan tag penutup adalah tanda akhir dokumen.
- Elemen head
- Elemen head pada dokumen digunakan untuk menguraikan berbagai meta data (informasi yang berkaitan dengan dokumen), judul dokumen, dan tautan dokumen ke berkas-berkas eksternal. Berbagai data yang ada di dalam elemen head tidak akan nampak pada halaman web hasil tampilan browser.
- Elemen title
- Memberikan judul dokumen.
- Elemen body
- Elemen ini merupakan penampung dari isi konten dokumen yang akan ditampilkan kepada pengguna.
pengenalan-html.html
yang berisi kode berikut:<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Pengenalan HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Berita Utama</h1>
<p>
Elemen h1 digunakan untuk menandakan sebuah header dari teks (h1 == header 1).
Konten teks ini sendiri berada di dalam sebuah paragraf, yang ditandai oleh elemen p.
</p>
<p>
Paragraf kedua.
</p>
</body>
</html>
pengenalan-html.html
, beserta dengan pemetaan antara elemen HTML dengan tampilan hasil olahan browser.Pada gambar http://bertzzie.com/knowledge/desain-web-dasar/HTMLdanCSSDasar.html#img-pengenalan-html-legend dapat dilihat bahwa elemen title
ditampilkan pada bagian atas browser, dan isi dari body
ditampilkan seluruhnya oleh browser. Perhatikan juga bahwa terdapat jarak spasi antara elemen p
pertama dengan elemen p
kedua, sebagai pemisah antar paragraf. Secara otomatis browser dapat
membaca bahwa terdapat dua paragraf, dan biasanya dua paragraf yang
berbeda akan memiliki jarak. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian KLIK DISINI jarak antar paragraf ini akan berbeda-beda, tergantung dengan browser yang digunakan. Perhatikan juga bahwa jarak antar
p
berbeda dengan jarak antara h1
dengan p
. Hal ini dikarenakan elemen h1
,
sebagai kepala teks, dianggap memiliki makna khusus, sehingga harus
ditonjolkan (dengan menebalkan dan memperbesar huruf, serta memberi
jarak yang lebar antara elemen h1
dengan elemen-elemen lainnya).Dasar CSS
Untuk dapat mengerti bagaimana menggunakan CSS, terlebih dahulu kita harus mengerti tiga istilah dasar yang digunakan dalam CSS, yaitu selector, property, dan value. Pembahasan mengenai makna dari ketiga istilah tersebut akan dilakukan pada bagian selanjutnya.Selector
Sebagai bahasa yang digunakan untuk memberikan gaya tampilan, CSS menggunakan metode deklaratif untuk menspesifikasikan bagian HTML yang ingin diberikan gaya tampilan. Pemilihan elemen HTML dilakukan dengan menspesifikasikan selector. Kode di bawah memberikan contoh dari sebuah selector, yang dapat digunakan untuk memberikan gaya tampilan terhadap seluruh elemenp
yang ada pada dokumen HTML:p {
....
}
p
”. Singkatnya, sebuah selector merupakan seluruh kode yang berada sebelum “{}
”.Selector yang diberikan pada kode di atas melakukan pemberian gaya pada seluruh elemen
p
yang ada dalam dokumen. Selain memberikan desain pada seluruh elemen
seperti ini, selector juga dapat memberikan desain secara lebih
spesifik: melalui klasifikasi, identitas, ataupun berbagai atribut
lainnya dari sebuah elemen. Pembahasan selector secara mendalam dapat
ditemukan pada bab.Property
Sebuah properti menentukan berbagai parameter desain yang dapat diubah dari sebuah elemen yang dipilih oleh selector. Untuk lebih mudahnya, perhatikan kode di bawah:p {
color: ...;
font-size: ...;
}
:
”). Kegunaan dari kedua properti tersebut tentunya cukup jelas dari nama yang diberikan, yaitu color
untuk memberikan warna pada elemen p
, dan font-size
untuk mengubah ukuran teks. Terdapat sangat banyak properti yang dapat
digunakan, tetapi pembahasan mengenai detil pengunaan tiap-tiap properti
tidak akan dilakukan pada buku ini. Jika terdapat pengunaan properti
baru, penjelasan akan diberikan pada bagian yang relevan. Daftar
properti sendiri dapat dibaca di.Value
Value merupakan nilai dari property yang ingin kita berikan. Nilai yang dapat diberikan sendiri berbeda-beda, tergantung dengan jenis property-nya. Misalnya, jika ingin memberikan nilai warna, kita harus memberikan nilai dalam format#RRGGBB
(kombinasi nilai
heksa merah-hijau-biru yang biasa digunakan pada program pengolah grafis
seperti Photoshop). Ketika ingin memberikan nilai ukuran, kita dapat
memberikan nilai dalam format nilai px
atau nilai em
. Untuk lebih jelasnya, kode berikut memberikan contoh value dari properti yang ada pada kode sebelumnya:p {
color: #FFFF00;
font-size: 50px;
}
Sintaks CSS
Setelah mengerti makna dari Property, Value, dan Selector, kita dapat melihat bahwa sintaks dari CSS adalah seperti yang ditampilkan pada gambar berikut:Penyingkatan Nilai dari Property
Ketika memberikan nilai untuk property, sintaks CSS memungkinkan kita untuk menyingkat nilai yang diberikan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan kode berikut:/*
Bentuk Panjang
*/
p {
margin-top : 10px;
margin-right : 20px;
margin-bottom : 10px;
margin-left : 20px;
}
/*
Bentuk Singkat (1)
*/
p {
margin: 10px 20px;
}
/*
Bentuk Singkat (2)
*/
p {
margin: 10px;
}
Perlu diingat bahwa tidak semua property dapat diisikan dengan menggunakan penulisan singkat ini. Beberapa (tetapi tidak semua) property yang dapat dituliskan secara singkat misalnya: margin, padding, border, dan background. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai property tersebut silahkan baca dokumentasi property CSS yang bersangkutan.
Mengimplementasikan CSS pada HTML
Setelah HTML selesai dituliskan, kita dapat mereferensikan CSS kepada HTML yang ada agar desain yang dispesifikasikan oleh CSS dapat diaplikasikan pada HTML. Terdapat tiga cara untuk memberikan referensi CSS, yaitu:- Referensi ke File Eksternal
- Kita dapat memberikan referensi ke sebuah file CSS yang berada di luar HTML. Cara referensi CSS seperti ini seringkali dianggap sebagai best practice dalam pengembangan web.
- Penulisan CSS pada Elemen Head
- CSS yang ingin diaplikasikan pada sebuah dokumen HTML dapat juga dituliskan pada bagian
head
dari sebuah dokumen. Penulisan CSS seperti ini tidak disarankan, karena umumnya elemen-elemen yang ada dalam sebuah dokumen akan digunakan kembali pada dokumen lain. Penulisan CSS langsung pada bagianhead
akan menyebabkan elemen-elemen yang berulang harus dituliskan ulang pada dokumen lain juga. - CSS di dalam Atribut style pada Elemen
- Menuliskan CSS di dalam atribut style pada elemen HTML (atribut ini dimiliki oleh semua elemen) merupakan cara terakhir, yang juga tidak disarankan karena penulisan seperti ini akan “mengotori” kode HTML. HTML dibuat dengan tujuan untuk memberikan makna semantik untuk konten, bukan desain. Begitupun, metode ini biasanya digunakan untuk manipulasi gaya yang dilakukan secara dinamis, melalui Javascript (yang tidak mengotori kode HTML, karena biasanya atribut baru diisikan setelah HTML selesai dibaca oleh browser).
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Pengenalan HTML</title>
<!-- Referensi pada Elemen Head -->
<style type="text/css">
h1 {
color: red;
}
</style>
<!-- Referensi pada file eksternal -->
<link rel="stylesheet" href="style.css">
</head>
<body>
<h1>Berita Utama</h1>
<p>
Elemen h1 digunakan untuk menandakan sebuah header dari teks (h1 == header 1).
Konten teks ini sendiri berada di dalam sebuah paragraf, yang ditandai oleh elemen p.
</p>
<!-- CSS langsung pada atribut style -->
<p style="font-weight: bold;">
Paragraf kedua.
</p>
</body>
</html>
style.css
yang direferensikan oleh elemen link
pada kode di atas terlebih dahulu. Simpan kode di atas pada sebuah file bernama referensi-css.html
, dan kemudian buat sebuah file baru dengan nama style.css
di dalam direktori yang sama dengan referensi-css.html
. Isikan file style.css
dengan kode berikut:p {
font-size: 50px;
}
style.css
harus berada di dalam direktori yang sama karena atribut href
diisikan tanpa penunjuk direktori. Jika misalnya kita ingin menyimpan
file pada direktori yang berbeda, maka kita dapat menambahkan direktori
sebelum nama file. Misalnya jika file disimpan dalam subdirektori
“style”, kita dapat mengisikan style/style.css
pada atribut href
.Setelah selesai menyimpan
referensi-css.html
dan style.css
, jalankan referensi-css.html
dan lihat hasilnya, seperti pada gambar berikut:
Perhatikan bagaimana setiap CSS mempengaruhi elemen-elemen yang bersangkutan pada gambar KLIK DISINI Teks pada elemen
h1
berubah menjadi warna merah karena CSS yang berada pada bagian atas
dokumen, paragraf memiliki teks yang sangat besar (50px) karena CSS dari
file style.css, dan paragraf kedua (dan hanya paragraf kedua) dicetak
tebal karena CSS yang berada di atribut style
pada paragraf kedua. Ketiga CSS yang terpisah tersebut berjalan dengan baik.Yang juga perlu diingat, cara terbaik dalam mereferensikan CSS ialah dengan referensi ke file eksternal. Cara ini memungkinkan kita hanya menggunakan satu file CSS untuk seluruh web yang dikembangkan. Perubahan desain juga dapat dilakukan dengan mudah, hanya mengubah satu buah file saja. Pengguna juga hanya perlu melakukan sedikit download (karena seluruh file berada di satu tempat, dan seringkali browser akan menggunakan teknologi caching untuk tidak melakukan download berulang kali pada file yang sama).
0 comments
Post a Comment
[+] Berkomentarlah Dengan Baik
[+] Tidak berkata Jor*k Atau Sejenis Nya
[+] No OOT ( Out Of Topic )
[+] No Porn, Sara Atau Sejenis Nya
[+] Terimakasih Atas Kunjungan Anda :)
[+] DAN SATU KOMEN.. SAYA SANGAT BERTERIMAKASIH